Memahami Alam Pikir dan Konsep Ekonomi Prabowo (2)

 

Dalam upaya melakukan Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, Prabowo menawarkan sebuah solusi yang berani dan visioner. Dia percaya bahwa Indonesia harus mengadopsi strategi pertumbuhan ekonomi yang agresif dan berkelanjutan untuk keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah (middle-income trap). Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 6-7% per tahun, bahkan mencapai 10% untuk periode tertentu, guna memastikan Indonesia dapat meningkatkan pendapatan per kapita hingga setara dengan negara-negara maju. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang signifikan adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi ketimpangan ekonomi yang saat ini menjadi masalah besar.

Namun, di balik strategi ekonomi ini, tersirat pemikiran yang lebih dalam tentang esensi dari pembangunan itu sendiri. Ketika Prabowo berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, dia tidak hanya membicarakan angka-angka statistik, tetapi juga kualitas kehidupan yang seharusnya ditingkatkan melalui pertumbuhan tersebut. Pertumbuhan ekonomi yang diusulkan bukan hanya untuk menggerakkan perekonomian, tetapi untuk menciptakan ruang di mana setiap individu dapat mengaktualisasikan dirinya dan berkontribusi secara bermakna bagi masyarakat. Di sini, ekonomi bukan hanya alat, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai dan identitas bangsa.

Prabowo juga mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang telah berhasil mengelola ekonominya dengan baik, khususnya Tiongkok. Dia mengagumi bagaimana Tiongkok, melalui penerapan prinsip-prinsip kapitalisme negara (state capitalism), berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dan menjadi kekuatan ekonomi global. Prabowo percaya bahwa Indonesia dapat belajar dari pengalaman Tiongkok dan mengadopsi pendekatan serupa, di mana negara memegang kendali atas cabang-cabang produksi yang vital. Dia menekankan bahwa negara harus lebih berperan dalam mengatur perekonomian dan mencegah dominasi segelintir kelompok oligarki yang hanya memperkaya diri sendiri tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi rakyat banyak.

Namun, ketika kita berbicara tentang peran negara, kita juga dihadapkan pada pertanyaan yang lebih filosofis tentang keseimbangan antara kebebasan individu dan tanggung jawab kolektif. Prabowo mengusulkan bahwa negara harus mengambil peran lebih besar dalam mengatur perekonomian, namun ini harus dilakukan dengan kebijaksanaan dan keterlibatan yang adil, di mana negara bukan menjadi pengekang, melainkan pelindung dan pemberi peluang yang merata bagi seluruh rakyatnya. Keseimbangan ini menuntut kesadaran yang tinggi dari para pemimpin dan masyarakat untuk tidak terjebak dalam ekstremitas baik liberalisme yang berlebihan maupun kontrol negara yang totaliter.

Dalam pemikirannya, Prabowo juga menyoroti pentingnya investasi dalam pembangunan manusia sebagai elemen kunci dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan bermakna jika tidak diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, Prabowo percaya bahwa negara harus memastikan setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang baik, dan kesempatan untuk bekerja dan berwirausaha. Dia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Dalam pandangan yang lebih luas, Prabowo mengajak kita untuk melihat pembangunan manusia bukan hanya sebagai peningkatan kapasitas teknis atau intelektual, tetapi juga sebagai pengembangan kesadaran kritis dan etis. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan tantangan, kemampuan untuk berpikir kritis, memahami dampak jangka panjang dari tindakan kita, dan bertindak dengan kebijaksanaan menjadi sangat penting. Prabowo menekankan bahwa pendidikan harus menciptakan individu-individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan sosial, mampu mengambil keputusan yang mempertimbangkan kepentingan kolektif di atas keuntungan pribadi.

Kedaulatan Ekonomi dan Identitas Nasional

Prabowo menekankan pentingnya kedaulatan ekonomi sebagai bagian dari strategi untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Dia percaya bahwa Indonesia harus mengurangi ketergantungannya pada impor dan mulai memproduksi sendiri barang-barang yang dibutuhkan oleh rakyat. Prabowo menyoroti fakta bahwa sebagian besar produk yang dikonsumsi oleh rakyat Indonesia, seperti mobil, motor, dan bahan makanan, masih diimpor dari luar negeri. Dia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, Indonesia dapat mulai memproduksi sendiri barang-barang tersebut dan mengurangi aliran kekayaan ke luar negeri.

Namun, kedaulatan ekonomi tidak hanya berarti kemampuan untuk memproduksi barang secara mandiri, tetapi juga mencakup kemampuan untuk menentukan arah pembangunan yang sesuai dengan nilai-nilai lokal dan kebutuhan masyarakat. Prabowo mengajak kita untuk berpikir tentang kedaulatan bukan hanya sebagai kebebasan dari pengaruh asing, tetapi juga sebagai kemampuan untuk membangun ekonomi yang benar-benar melayani rakyat dan memperkuat ikatan sosial di dalam negeri. Ini adalah kedaulatan yang berakar pada rasa tanggung jawab terhadap sesama dan terhadap lingkungan, yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan dan kesejahteraan jangka panjang.

Prabowo melihat kedaulatan ekonomi sebagai elemen krusial dalam menjaga identitas nasional di tengah globalisasi yang semakin mengaburkan batas-batas negara. Ketika negara memiliki kedaulatan ekonomi, ia memiliki kendali penuh atas sumber daya dan kebijakan ekonominya, sehingga mampu mengarahkan pembangunan sesuai dengan kepentingan nasional dan kebutuhan rakyatnya. Dalam konteks ini, kedaulatan ekonomi juga merupakan alat untuk melindungi budaya dan nilai-nilai lokal dari pengaruh global yang mungkin tidak sejalan dengan identitas bangsa.

Secara keseluruhan, visi ekonomi Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045 adalah visi yang ambisius. Dia menyadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia sangat besar, tetapi dia juga percaya bahwa dengan kepemimpinan yang bijaksana, strategi yang tepat, dan kerja kolektif yang kuat, Indonesia dapat mencapai cita-citanya sebagai negara yang adil, makmur, dan disegani di dunia internasional. Buku ini bukan hanya sebuah cetak biru untuk masa depan ekonomi Indonesia, tetapi juga sebuah ajakan untuk seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dan bekerja keras demi masa depan yang lebih baik.

Dengan refleksi yang lebih mendalam, kita dapat melihat bahwa Prabowo menawarkan lebih dari sekadar rencana ekonomi. Dia menawarkan sebuah visi untuk membangun peradaban yang adil dan sejahtera, yang menghargai setiap individu, memelihara kebersamaan, dan menjaga keseimbangan antara kemajuan material dan nilai-nilai spiritual. Dalam visi ini, Indonesia tidak hanya diharapkan menjadi negara yang kuat secara ekonomi, tetapi juga negara yang menjadi teladan dalam mempraktikkan keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan tanggung jawab moral di panggung internasional.

Prabowo mengingatkan bahwa keberhasilan sejati sebuah bangsa tidak hanya diukur dari seberapa cepat pertumbuhan ekonominya, tetapi juga dari seberapa adil dan merata pertumbuhan tersebut dirasakan oleh seluruh rakyatnya. Dalam kerangka berpikir ini, pembangunan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya, di mana setiap langkah ekonomi harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa ia tidak hanya menghasilkan kekayaan, tetapi juga memupuk kebahagiaan, keadilan, dan ketenangan sosial.

Pada akhirnya, Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dalam semangat kebersamaan dan tanggung jawab, untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang ada, dan untuk bekerja tanpa henti demi terwujudnya Indonesia yang kuat, adil, dan makmur pada tahun 2045. Visi ini adalah sebuah harapan, sebuah impian yang dapat diwujudkan jika kita semua bersedia untuk berkorban, untuk belajar, dan untuk terus maju dengan tekad yang bulat dan hati yang penuh dengan cinta kepada bangsa dan tanah air.

Melalui pendekatan yang mencakup kebijaksanaan politik, keberanian moral, dan keterlibatan kolektif, Prabowo mengusulkan sebuah transformasi yang lebih dari sekadar perubahan ekonomi. Ini adalah ajakan untuk membangun sebuah peradaban yang menghargai setiap individu, memelihara kebersamaan, dan menjaga keseimbangan antara kemajuan material dan nilai-nilai spiritual. Dalam visi ini, Indonesia tidak hanya diharapkan menjadi negara yang kuat secara ekonomi, tetapi juga negara yang menjadi teladan dalam mempraktikkan keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan tanggung jawab moral di panggung internasional. Prabowo mengingatkan bahwa keberhasilan sejati sebuah bangsa tidak hanya diukur dari seberapa cepat pertumbuhan ekonominya, tetapi juga dari seberapa adil dan merata pertumbuhan tersebut dirasakan oleh seluruh rakyatnya.

Dengan demikian, visi ekonomi Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045 adalah panggilan untuk sebuah perjalanan spiritual dan moral yang mengakar pada nilai-nilai kebangsaan. Ini adalah perjalanan yang menuntut kita untuk merenungkan kembali siapa kita sebagai bangsa, apa yang kita inginkan untuk masa depan, dan bagaimana kita dapat mencapainya dengan penuh tanggung jawab terhadap sesama dan terhadap dunia. Melalui visi ini, Prabowo mengajak kita semua untuk bermimpi besar, tetapi juga untuk bekerja keras dan bersatu dalam mewujudkan Indonesia yang tidak hanya makmur secara material, tetapi juga kaya akan kebijaksanaan, keadilan, dan kedamaian.

Dimuat Kompas di https://money.kompas.com/read/2024/09/02/090000026/memahami-alam-pikir-dan-konsep-ekonomi-prabowo-bagian-ii-habis-?page=all#page2

Comments

Popular posts from this blog

Why Modern Economics Fails Humanity: Insights from Muhammad Yunus

Menjadikan Makan Bergizi Gratis Sebagai Marshall Plan Indonesia (2)

Era Baru Keuangan Berkelanjutan