Posts

Showing posts from 2014

Mewaspadai Bencana Demografi

Menyimak data kualitas hidup rakyat Indonesia beberapa tahun terakhir rasanya seperti melihat film horror, sangat mencekam. Penduduk yang kurang makan, ternyata kini jumlahnya lebih banyak dibandingkan hampir 25 tahun lalu. Situasi menyayat hati ini, paradoks ditengah klaim pemerintah yang membanggakan capaian prestasi pembangunan. Proporsi penduduk dengan asupan kalori dibawah 1.400 kkal/kapita/hari atau kurang makan adalah 17 persen pada tahun 1990. Dalam tujuan pembangunan milenium (MDGs), proporsi itu ditargetkan turun menjadi 8,5 persen. Ironisnya, proporsi penduduk sangat rawan makan tahun 2013 justru meningkat menjadi 19 persen atau mendekati 50 juta orang. Dalam literatur kesehatan, bila dalam dua bulan berturut-turut ini berlangsung maka terjadi rawan pangan akut yang menyebabkan kelaparan. Bila mistar ukur asupan kalori dinaikkan menjadi 2.000 kkal/kapita/hari atau disetarakan memenuhi kecukupan gizi  minimal manusia beraktivitas, problemnya tak jauh berbeda. Proporsi pen...

Era Baru Mengatasi Pengelak Pajak

Kondisi fiskal negara maju yang berdarah-darah, sebaliknya perusahaan multinasional (MNC) menyembunyikan keuntungan raksasa, telah menimbulkan kemarahan. Dikalkulasi aset keuangan Rp 230.000 triliun atau 250 kali ekonomi Indonesia disembunyikan di yurisdiksi ”surga pajak”. Meski negara maju begitu geram, yang lebih dirugikan sebenarnya negara berkembang. Lokasi fisik beroperasinya MNC, terutama di sektor ekstraktif, komoditas atau buruh murah, ada di negara berkembang. Aset keuangan menguap dari Indonesia, misalnya, mencapai Rp 3.600 triliun; dua kali lipat APBN 2014. Globalisasi telah merevolusikan rantai nilai global dan memfragmentasikan rantai produksi di banyak negara. Produksi lintas negara bisa membuat pajak berganda (double taxation) atau justru tanpa pajak (double non-taxation). Aturan pajak bersifat domestik dan berbeda antarnegara. Celah ini dapat dimanfaatkan untuk menghindari pajak. Penyembunyian keuntungan mudah dilakukan, bahkan tanpa harus melanggar aturan. Adanya Entit...